Nggak cuman masyarakat kudus, demak, maupun pati. Namun Jepara juga bersuara. Namun sayang suara warga jepara terkadang tertutupi oleh mereka yang dari luar daerah dengan lebih gempar dengan banyak menguasai media. Jepara sudah melakukan penolakan jauh - jauh tahun. artinya bukan cuman tahun ini saja, namun semenjak tahun sembilanpuluhan sudah gembar - gembor menolak PLTN. Sayangnya saat itu, kudus, demak, pati semarang belum tergerak karena rezim sat itu tidak memugkinkan mereka bersuara. Ngomong saja sudah digebuki aparat. Nah baru kali ini mereka bersuara. Enak juga kalau media mau terbuka. Coba saja kalau dulu media mau mengakomodir penolakan rakyat jepara, pasti seru banget deh.
Nah, kalo saja para siswa jepara mau komentar pasti asyik juga. Nggak heran bila sebagian siswa jepara ngomong keras soal penolakn isu nuklir tersebut. ( yang jelas para pelajar jepara percaya, nggak mungkin akan dibangun PLTN di Jepara, berani mbangun ! nggak lama semua komponen bangunannya ilang lambat laun. Ingat kan dulu pemerintah juga mau mendirikan cap untuk pekerjanya. belum dibangun saja batunya pada ilang)
Isnin, 25 Jun 2007
Langgan:
Catat Ulasan (Atom)
Tiada ulasan:
Catat Ulasan